Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo . ANTARA. |
Medangreen.com, Jakarta - Peneliti Politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memiliki peluang untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2019 mendatang. Salah satunya karena ketersediaan figur cawapres yang belum banyak.
“Pertama dia dari sisi keterkenalan di mata publik jelas-jelas cukup atau lumayan bagus,” kata Arya kepada Tempo pada Kamis, 21 September 2017. Selain Gatot, dinilai belum banyak figur lain yang cukup diminati publik.
Nama Gatot mulai disebut-sebut oleh beberapa partai politik untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang. Misalnya, Gatot disebut dalam Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional pada Agustus lalu. Saat itu, Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menyebut bahwa kemunculan namanya merupakan aspirasi dari daerah.
Meski dikenal publik secara luas, Arya mengatakan elektabilitas Gatot masih cukup rendah. Tantangan itu harus dihadapi Gatot. Selain itu, ia masih harus menghadapi tantangan dari internal partai jika nanti dirinya mau maju menjadi cawapres.
“Bisa melakukan lobi-lobi dengan partai, jadi negosiasi di tingkat partai tentu akan menjadi tantangan bagi Gatot,” ujar Arya.
Selain itu, menurut Arya, Gatot Nurmantyo merupakan figur yang cukup dekat dengan salah satu kelompok massa tertentu. Ia bahkan kerap kali diundang oleh kelompok-kelompok Islam untuk menjadi pembicara dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh mereka. “Jadi memang sebagai cawapres mungkin namanya akan dilirik gitu dan juga jadi alternatif bagi partai-partai,” ujarnya.
DIAS PRASONGKO | TEMPO
Post a Comment