Korea Utara Sebut Penghancuran terhadap Jepang Segera Terjadi

Seorang pria menonton layar TV yang menunjukkan cuplikan arsip peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Korea Utara dilaporkan menembakkan sebuah rudal balistik dari dekat ibu kota Pyongyang yang melintasi wilayah angkasa Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik di lepas pantai Pulau Hokaido. AP Photo/Ahn Young-joon

Medangreen.com, Jakarta - Korea Utara memberikan peringatan kepada Jepang bahwa penghancuran terhadap negeri matahari terbit itu segera terjadi.  Kubu Pyongyang menuding Jepang berpihak kepada Amerika Serikat yang terus menekan program rudal dan nuklir Korea Utara.

Korea Utara menembakkan rudal 1.700 mil ke arah Jepang pada Selasa lalu. Penembakan ini  memicu kecaman dari para pemimpin dunia di tengah kekhawatiran pecahnya Perang Dunia ke-3. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam peluncuran tersebut dan menilainya sebagai ancaman serius dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Shinzo Abe pun bersepakat dengan Presiden AS Donald Trump untuk memperkuat tekanan terhadap Korea Utara. Sikap Jepang terhadap uji coba rudal tersebut telah membuat Korea Utara marah. Pyongyang pun memperingatkan akan adanya uji coba serupa beberapa waktu ke depan.

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan, "Jepang sekarang telah keluar dengan lengan bajunya digulung untuk mendukung gerakan anti-DPRK tuannya," tulis KCNA seperti dilansir express.co.uk, Kamis 31 Agustus 2017. Korea Utara menyatakan Jepang tidak sadar bahwa itu adalah mempercepat penghancuran diri sendiri.


Kim Jong-un secara pribadi mengawasi peluncuran uji coba rudal balistik jarak jauh Korea Utara yang terakhir. Peluncuran ini dilakukan saat Perdana Menteri Abe dijadwalkan meminta anggaran tahunan sebesar £ 37 miliar untuk meningkatkan pertahanan rudalnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengatakan kepada Sekretaris Negara AS Rex Tillerson bahwa sanksi terhadap Korea Utara akan menjadi kontraproduktif. Perdana Menteri Theresa May pun berada di Jepang dalam untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dalam pertahanan, keamanan cyber, dan kontra-terorisme.

May mengatakan Inggris dan Jepang akan meningkatkan langkah sanksi terhadap Korea Utara yang memiliki senjata nuklir setelah penembakan sebuah rudal ke Jepang. "Kami mengecam Korea Utara untuk tindakan sembrono yang merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata May.

Kantor berita Korea Utara KCNA mengklaim bahwa peluncuran rudal tersebut dijadwalkan untuk memperingati peringatan 107 tahun perjanjian "Jepang-Korea" yang memalukan pada tahun 1910. Saat itu, Tokyo menjajah semenanjung Korea.

EXPRESS.CO.UK | ARKHELAUS W.
Labels:

Post a Comment

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget