GOORKEY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Jalan Layang Simpang Susun Semanggi, malam ini, Kamis 17 Agustus 2017 bertepatan dengan HUT RI ke-72.
Lampu hias akan menari-nari berbentuk melingkar di persimpangan Semanggi. Pemerintah Daerah DKI Jakarta, PT Wika, dan Pasukan Pengamanan Presiden mulai sibuk mempersiapkan prosesi peresmian.
Prosesi peresmian akan dilakukan di sudut Persimpangan Semanggi, tepatnya depan Plaza Semanggi. Karpet merah digelar menghampar luas, sekitar setengah lapangan sepak bola. Di tengahnya disiapkan tombol pembuka tirai. Dua meter dari situ ada tirai biru sepanjang kira-kira 20 meter.
Di balik tirai itu ada monumen bertuliskan Semanggi. Namun, monumennya berdiri tak menyatu. Masing-masing huruf terpisah antara yang satu dengan yang lain. Kemudian sengaja disusun tak rata. Di bawah setiap huruf tertulis beragam sejarah Jakarta.
Saat ini para tamu undangan mulai berdatangan. Banyak di antara mereka berasal dari akademisi, diplomat, dan politisi dari partai politik. Para pekerja PT Wika juga diundang menyaksikan peresmian ikon baru Kota Jakarta itu.
Menjelang malam, lampu Simpang Susun Semanggi diuji coba. Warnanya berkilat-kilat menyilaukan. Di bagian bawah bangunan sinar berpendar warna-warni. Di bagian sisi pembatas jalan, warnanya berubah menjadi percikan putih, seperti taburan bintang di langit.
Dua hari yang lalu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau tempat itu. Kala itu dia didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah. Mereka berdua melihat area rerumputan di bawah Simpang Susun Semanggi dan memastikan jembatan baru itu siap diresmikan.
Saat berkeliling, Djarot melihat masih banyak benih rumput hijau yang belum tumbuh sempurna. Selain itu, ia menemukan beberapa potongan pipa yang sempat berserakan. Kini semua itu sudah rapi. Bahkan, bunga-bunga bermekaran. Para petugas PPSU dikerahkan untuk membuat tempat itu asri.
Simpang Susun Semanggi dibangun atas dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada senilai Rp 579 miliar. Hanya Rp 360 miliar digunakan untuk membangun Simpang Susun Semanggi. Dana sisanya digunakan Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun infrastruktur di tempat lain.
AVIT HIDAYAT
metro.tempo.co
Lampu hias akan menari-nari berbentuk melingkar di persimpangan Semanggi. Pemerintah Daerah DKI Jakarta, PT Wika, dan Pasukan Pengamanan Presiden mulai sibuk mempersiapkan prosesi peresmian.
Prosesi peresmian akan dilakukan di sudut Persimpangan Semanggi, tepatnya depan Plaza Semanggi. Karpet merah digelar menghampar luas, sekitar setengah lapangan sepak bola. Di tengahnya disiapkan tombol pembuka tirai. Dua meter dari situ ada tirai biru sepanjang kira-kira 20 meter.
Di balik tirai itu ada monumen bertuliskan Semanggi. Namun, monumennya berdiri tak menyatu. Masing-masing huruf terpisah antara yang satu dengan yang lain. Kemudian sengaja disusun tak rata. Di bawah setiap huruf tertulis beragam sejarah Jakarta.
Saat ini para tamu undangan mulai berdatangan. Banyak di antara mereka berasal dari akademisi, diplomat, dan politisi dari partai politik. Para pekerja PT Wika juga diundang menyaksikan peresmian ikon baru Kota Jakarta itu.
Menjelang malam, lampu Simpang Susun Semanggi diuji coba. Warnanya berkilat-kilat menyilaukan. Di bagian bawah bangunan sinar berpendar warna-warni. Di bagian sisi pembatas jalan, warnanya berubah menjadi percikan putih, seperti taburan bintang di langit.
Dua hari yang lalu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau tempat itu. Kala itu dia didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah. Mereka berdua melihat area rerumputan di bawah Simpang Susun Semanggi dan memastikan jembatan baru itu siap diresmikan.
Saat berkeliling, Djarot melihat masih banyak benih rumput hijau yang belum tumbuh sempurna. Selain itu, ia menemukan beberapa potongan pipa yang sempat berserakan. Kini semua itu sudah rapi. Bahkan, bunga-bunga bermekaran. Para petugas PPSU dikerahkan untuk membuat tempat itu asri.
Simpang Susun Semanggi dibangun atas dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada senilai Rp 579 miliar. Hanya Rp 360 miliar digunakan untuk membangun Simpang Susun Semanggi. Dana sisanya digunakan Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun infrastruktur di tempat lain.
AVIT HIDAYAT
metro.tempo.co
Post a Comment