NASA: Saat Gerhana Matahari, Hewan akan Bertingkah Aneh

Gerhana matahari parsial menghiasi langit Abidjan, Pantai Gading, 1 September 2016. Gerhana matahari parsial yang sebenarnya merupakan gerhana matahari cincin dapat terlihat di beberapa negara termasuk Indonesia. REUTERS.

Medangreen.com, California - Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), gerhana matahari total yang terjadi pada 21 Agustus mendatang akan mengubah perilaku hewan. Perilaku tersebut, menurut NASA, lebih kepada tingkat aneh, seperti lebih banyak bersuara, bersembunyi, atau menimbulkan tanda resah. 

Karena itu, NASA memperingatkan para pemilik hewan untuk tidak terkejut dengan perubahan perilaku tersebut. "Itu akan terjadi selama gerhana," tulis NASA, seperti dikutip dari laman berita Tech Times, Ahad, 20 Agustus 2017.


Hewan, NASA menjelaskan, jauh lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan ketimbang manusia, seperti gelap dan penurunan suhu yang mendadak. Kejadian saat gerhana matahari pada hewan telah diteliti sejak 1500-an. Kala itu, sekawanan burung tiba-tiba turun dari pepohonan dan berhenti bernyanyi. 

Jerapah lebih banyak bersuara ketimbang biasanya. Lemur bertingkah aneh. Serangga menunjukkan tanda-tanda bergejolak. Hewan-hewan nokturnal, seperti burung hantu dan kelelawar menjadi aktif selama gerhana matahari.


Selain informasi tersebut, NASA juga memperingatkan agar memakaikan kacamata khusus pada hewan peliharaan jika ingin membawa mereka melihat gerhana matahari. "Tidak hanya manusia yang bisa mengalami kerusakan mata akibat gerhana, hewan pun demikian," tulis NASA.
Labels:

Post a Comment

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget