kawasan Taman Air di atas lahan milik PDAM di Jalan Badaksinga |
Medangreen.com,Bandung - Pemerintah Kota Bandung melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening akan membangun sebuah kawasan Taman Air di atas lahan milik PDAM di Jalan Badaksinga. Pembangunan taman yang diberi nama Tirtawening Discovwry Park dikerjasamakan dengan pihak ketiga dan menelan dana hingga Rp 500 miliar.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Tirtawening Discovery Park merupakan sebuah pemanfaatan lahan yang digagas oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung sebagai destinasi wisata baru yang berbasis ilmu pengetahuan dan digital yang didesain menyerupai taman dengan fasilitas yang menunjang masyarakat Kota Bandung untuk berlibur.
"Tirtawening Discovery Park akan menjadi destinasi baru yang dibuat di Kota Bandung, dengan tujuan memanfaatkan lahan kosong milik PDAM yang sebenarnya sangat berpotensi dan bisa dibuat sebagai tempat wisata yang mengedukasi karena berbasis ilmu pengetahuan dan digital," ujar Ridwan saat acara peletakan batu pertama pembangunan Tirtawening Discovery Park di Kantor PDAM, Jalan Badaksinga, Jumat (17/3).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, kawasan Tirtawening Discovery Park sendiri terdiri dari beberapa bagian yakni Discovery World, Taman Tematik dan gedung parkir kendaraan yang memiliki daya tampung mencapai 500 mobil dan 1000 motor.
"Di tempat ini akan dibangun Discovery Park, Taman Tematik sendiri dan sebuah gedung parkir yang dapat menampung 500 slot mobil dan untuk motor mencapai 1000. Sehingga nanti pengunjung tidak akan kesulitan mencari tempat parkir saat ingin berlibur ke sini," katanya.
Menurut Emil, berkaca dari keberhasilan Taman Sejarah, di lokasi ini juga akan dibuat kolam air dangkal untuk anak-anak bermain air. Sehingga mereka memiliki banyak pilihan untuk berlibur saat weekend di Kota Bandung dengan gratis tanpa harus mengeluarkan uang sepersenpun. Tidak hanya itu rencananya akan dibuatkan perpustakaan untuk mengedukasi masyarakat bahwa berlibur sambil berlanjar di Kota Bandung sangat mudah dijumpai.
"Eksperimen Taman Sejarah itu sangat berhasil, banyak masyarakat yang senang dengan aneka fasilitas yang tersedia disitu, seperti kolam kecil yang menjadi primadona anak-anak untuk bermain air. Makanya kami akan membuat kolam serupa di sini untuk anak-anak. Kenapa kolam dangkal, karena kalau kolamnya dalam saya kira orangtua mereka akan ikut bermain air juga," ucapnya.
Emil mengungkapkan, pembangunan ini juga merupakan salah satu upaya untuk pemanfaatan lahan-lahan milik BUMD Kota Bandung supata tidak ada yang nganggur. Hingga saat ini ada lebih dari 100 aset milik PDAM yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu Pemerintah Kota Bandung bersama PDAM akan melakukan banyak inovasi sehingga yang dulunya lahan mati akan dihidupkan kembali.
"Bayangkan saja jika 1 aset kita kelola dengan baik akan menghasilkan banyak keuntungan. Apalagi kalau 100 aset tersebut kita jadikan sebuah tempat yang memiliki nilai ekonomis. Memubazirkan sebuah lahan yang memiliki potensi, maka dari itu, saya gagas aset-aset BUMD ini harus diaktivasi supaya bermanfaat bagi masyarakat Kota Bandung. Jangan sampai seperti lahan yang di maribaya karena tidak diberdayakan sekian lamanya sehingga digugat karena diaku oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Emil menargetkan untuk pembuatan Taman Tirtawening penyelesaiannya selama 6 bulan dan untuk gedungnya tahun 2018 sudah harus bisa digunakan. "Untuk targetnya sendiri saya ingin dalam waktu 6 bulan tamannya sudah selesai dan untuk gedung tahun depan harus bisa dipakai," ungkapnya.
Sementara itu Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sony menceritakan asal mula dibangun taman air ini yakni karena adanya perwal yang menyatakan bahwa BUMD harus mengoptimalkan aset untuk kepentingan ekonomis. "Artinya dari pada aset nganggur tidak optimal diaktifkan. Bisa dengan kemampuan sendiri dibangun atau dimanfaatkan," katanya.
Menurut Soni, pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membangun kawasan Tirtawening Discovery Park ini. Pihaknya pun melakukan mekanisme lelang untuk pembangunan proyek ini dimana PT Aditya keluar sebagai pemenang lelang.
"Kami lakukan dengan proses lelang dan sesuai proses lelang PT Aditya memberikan konsep dan sharing yang sudah memenuhi semua persyaratan. Anggarannya Rp 500 miliar, untuk rinciannya saya kurang paham. Rp 500 miliar itu seluruhnya dari investor, kita menyediakan aset," ucapnya.
Menurut Soni, proyek tersebut akan dibangun di atas lahan sekitar 11 ribu meter persegi. Di atas lahan tersebut selain akan dibangun Tirtawening Park juga akan dibangun foodcourt-foodcourt.
(MH/DR)
Post a Comment